Senin, 14 Juni 2010

SECUIL PENGERTIAN OBLIGASI & REKSADANA

OBLIGASI
Obligasi adalah efek hutang pendapatan tetap dimana penerbit ( emiten ) setuju untuk membayar sejumlah bunga tetap untuk jangka waktu tertentu dan akan membayar kembali sejumlah pokoknya pada saat jatuh tempo. Jadi, obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat pemodal.

A. MACAM – MACAM OBLIGSI
Macam – macam obligasi ditentukan oleh kontrak perjanian ( bond indenture ). Macam – macam obligasi dapat dikelompokan menjadi delapan klasifikasi yaitu :

1. Berdasar Penerbit Obligasi ( Issuer )
Dibagi atas tiga jenis yaitu :
a. Obligsi Pemerintah → diterbitkan oleh pemerintah.
b. Obligasi Perusahan Milik Negara → diterbitkan oleh BUMN.
c. Obligasi Perusahaan Swasta → diterbitkan oleh perusahan swasta.
2. Berdasar Sistem Pembayaran Bunga.
Dibagi atas dua jenis yaitu :
a. Obligsi Kupon ( Coupon Bond )
Obligasi kupon adalah bagian yang istimewa dari suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga tahunan.
b. Obligsi Tanpa Kupon ( Zero Coupon Bond )
Zero Coupon Bond tidak mempunyai kupon, sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodic, tetapi bunga langsung dibayarkan sekaligus pada saat pembelian.

3. Berdasar Tingkat Bunganya.
Dibagi atas tiga jenis yaitu :
a. Obligsi dengan bunga tetap ( Fixed Ride Bond )
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi den tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
b. Obligsi dengan bunga mengambang ( Floating Rate Bond )
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama. Sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat bunga untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya.
c. Obligsi dengan bunga campuran ( Mixed Rate Bond )
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dengan obligasi bunga mengambang.
4. Berdasarkan Kaminannya.
Dibagi atas lima jenis yaitu :
a. Collateral.
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo obligasi perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka perusahaan penerbit menyediakan sejumlah asset milik perusahaan sebagai jaminan.
b. Debenture.
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan.
c. Subordinate Debenture.
Tipe subordinate debenture dibayar setelah debenture. Oleh karena itu subordinate debenture merupakan obligasi yang mempunyai resiko tinggi.
d. Obligasi Pendapatan ( income bond )
Obligasi tipe ini tidak dijamin dengan asset tertentu. Disamping itu perusahaan penerbit tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara periodic kepada pemegang obligasi.
e. Obligasi Hipotek ( mortgage )
Obligasi tipe ini dijamin dengan asset tertentu dan asset yang dijadikan jaminan disebutkan secara jelas. Asset tersebut merupakan asset yang tidak bergerak, misalnya tanah dan gedung.

5. Dari Segi Tempat Penerbitannya.
Dibagi atas tiga jenis yaitu :
a. Obligasi Domestik ( Domestic Bond )
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan dipasarkan di dalam negeri.
b. Obligasi Asing ( Foreign Bond )
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada suatu Negara tertentu dimana obligasi tersebut dipasarkan.
c. Obligasi Global ( Global Bond )
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa adanya keterbatasan tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu.
6. Dari Segi Pemeringkat.
Dibagi atas dua jenis yaitu :
a. Grade Bond.
Adalah Obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang layak untuk investasi ( Invesment grade )
b. Non Grade Bond
Adalah obligasi yang telah diperingkat tetapi tidak termasuk peringkat yang layak untuk investasi ( non investment grade ).
7. Berdasarkan Call Feature.
Dibagi atas tiga jenis yaitu :
a. Freely Callable Bond
Dalam kontrak perjanjian obligasi, pada saat tertentu perusahaan penerbi dapat memanggil / menarik obligasi kembali.
b. Non Callable Bond
Adalah obligasi yang tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.
c. Deferred Callable Bond
Merupakan kombinasi antara freely callable bond dengan non callable bond.
8. Berdasarkan Segi Konversi
Dibagi atas duab jenis yaitu :
a. Obligasi Konversi / Tukar ( Convertible Bond / Exchangable Bond ).
Adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham, baik saham penerbit obligasi sendiri ( convertible bond ) maupun saham perseroan lain yang dimiliki oleh penerbit obligasi ( exchangeable bond ).
b. Obligasi Non Conversi ( Non Convertible Bond ).
Merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan menjadi saham tetapi hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh tempo sebagaimana pada obligasi lainnya.

B. MANFAAT OBLIGSI
1. Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga merupakan komponen utama dari investasi obligasi. Bunga dibayarkan sepanjang masa hidup pasar obligasi tersebut. Besarnya bunga dtetapkan sebesar presentase tertentu sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Tingkat bunga obligasi bervariasi, tergantung reputasi dan kinerja dari penerbit (issuer) .
2. Capital Gain
Sama halnya dengan saham, suatu obligasi juga diterbitkan dengan nilai nominal tertentu. Nilai nominal ialah yang menyatakan harga suatu obligasi pada waktu ditawarkan serta jumlah hutang yang harus dibayar oleh penerbit pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
3. Keuntungan Khusus Terletak ( special feature gain )
Pada umumnya penerbit obligasi akan berusaha memberi pemanis ( sweetener ) yang terletak pada suatu obligasi.
4. Melindungi Resiko Inflasi
Ivestasi obigasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari kemungkinan terjadinya inflasi.
5. Sebagai Agunan Kredit
Obligasi dapat pula digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrument aktiva lain.

C. RESIKO OBLIGASI
1. Resiko Tingkat Bunga Pasar ( market interest rate risk )
Tingkat bunga pasar dan harga obligasi selalu berbanding terbalik. Jika tingkat bunga pasar naik maka harga obligasi akan turun, demikian sebaliknya.
2. Resiko Daya Beli ( purchasing power risk )
Pada tingkt inflasi yang rendah, return atas obligasi akan menjadi baik. Tetapi bila cukup tinggi maka returnnya menjadi habis atau negative, maka akan menurunkan tingkat daya eli suatu obligasi,
3. Resiko Wanprestasi ( default risk )
Resiko yang dihadapi karena ketidakmampuan issuer didalam membayar kewajibannya, baik bunga maupun pokoknya atau kelalaian serta keterlambatan pembayaran.
4. Resiko Likuiditas ( liquidity risk )
Jika suatu obligasi tidak liquid, maka proses pencairan menjadi uang kas akan terhambat dan akan mempengaruhi struktur keuangan pemodal atau investor.
5. Resiko Jangka Waktu Jatuh tempo ( matury risk )
Makin panjang suatu jangka waktu jatuh tempo obligasi, maka makin lebil harga pasar obligasi yang bersangkutan.
6. Resiko Mata Uang ( currency risk )
Resiko yang dihadapi adalah kerugian atas perbedaan nilai tukar mata uang asing dengan mata uang local.
7. Resiko Call ( call risk )
Adalah resiko yang dihadapi oleh investor obligasi karena penerbit obligasi dapat melaksanakan haknya untuk menembus obligasi tersebut sesuai dengan aturan yang digariskan dalam kontrak.
8. Resiko Politis ( political risk )
Situasi politis suatu Negara dimana issuer berdomisili merupakan factor yng sangat menentukan kelancaran usaha yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja perusahaan.
9. Resiko Sektor Industri ( industry sector risk )
Jika pertumbuhan sector industry mengalami kelesuan atau penurunan maka akan mempengaruhi kinerja perusahaan serta tingkat harga pasar oligasi.


REKSADANA
A. JENIS – JENIS REKSADANA
Berdasarkan bentuk hokum di Indonesia, reksadana dibagi atas dua bentuk, yaitu :
1. Reksadana Berbentuk Perseroan
Dalam bentuk ini, perusahan penerbit reksadana kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dan menjual saham, lalu dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Jadi reksadana yang berbentuk perseroan ini menerbitkan saham yang dapat diperjual – belikan oleh maysrakat pemodal. Berdasar proses jual beli saham, reksadana bentuk perseroan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Reksadana terbuka ( open – end investment company )
b. Reksadana tertutup ( close – end investment company )
2. Reksadana Kontrak Investasi Kolektif
Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif ( KIK ) merupakan instrument penghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis investasi baik di pasar modal maupun di pasar uang.

B. KEUNTUNGAN DAN RESIKO REKSADANA
 Keuntungan yang didapat dari investasi reksadana adalah sebagai berikut :
1. Mendapat dividen dan bunga
2. Distribusi Laba Kapital ( capital gain distribution )
3. Diversikasi investasi dan penyebaran resiko
4. Biaya rendah
5. Harga reksadana tidak begitu tergantung dengan harga saham di bursa
6. Likuiditas terjamin
7. Pengelolaan portofolio yang profesional
 Resiko Reksadana
1. Berkurangnya nilai unit penyertaan
2. Resiko likuiditas
3. Resiko politik dan ekonomi
4. Asset perusahaan tidak dilindungi
5. Nilai asset perusahaan tidak bias ditetapkan secara tepat sehingga NAV dari suatu saham reksadana tidak bias dihitung dengan akurat
6. Manajemen perusahaan melibatkan orang – orang yang tidak jujur
7. Perusahaan reksadana dikelola menurut kepentingan dari penegang saham tertentu atau kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe Now: google

Add to Google Reader or Homepage